Magelang, 24 Juni 2024 — Direktur Pendidikan Akademi Militer, Brigjen TNI I Made Suryawan, S.Sos., mendampingi ceramah pembekalan yang disampaikan oleh Danpussansiad, Brigjen TNI Yudha Fitri. Acara ini dihadiri oleh 417 Taruna Akademi Militer Tingkat IV/Sermatutar Tahun Pelajaran 2023/2024 dan bertempat di Gedung Moch Lily Rochli, Akademi Militer Magelang.
Brigjen TNI Yudha Fitri dalam ceramahnya mengangkat tema penting mengenai kebijakan penggunaan media elektronik dan sosial serta tolok ukur kecerdasan digital. Beliau menjelaskan bahwa ancaman siber dapat berdampak luas, mulai dari individu hingga negara, mengingat perkembangan teknologi yang cepat dan dunia maya yang terus berkembang pesat dengan teknologi baru yang bermunculan setiap saat.
Brigjen Yudha menyoroti beberapa poin krusial terkait ancaman siber:
- Anonimitas: Pelaku kejahatan siber dapat dengan mudah menyembunyikan identitas mereka di dunia maya, sehingga sulit untuk dilacak dan diadili.
- Kurangnya Kesadaran: Banyak orang kurang memiliki kesadaran tentang ancaman siber dan tidak mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri mereka.
- Globalisasi: Ancaman siber tidak mengenal batas negara, sehingga dapat dengan mudah menyebar ke seluruh dunia.
- Ekosistem Ancaman yang Kompleks: Pelaku kejahatan siber sering bekerja sama dalam kelompok terorganisir dan menggunakan berbagai metode canggih.
- Biaya Pertahanan yang Tinggi: Melindungi sistem dan data dari serangan siber membutuhkan investasi besar yang tidak selalu efektif.
- Dampak Psikologis: Serangan siber dapat menimbulkan ketakutan, ketidakpercayaan, dan ketidakstabilan sosial.
- Kekurangan Sumber Daya: Banyak negara dan individu tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengatasi ancaman siber secara efektif.
- Penggunaan Teknologi untuk Tujuan Jahat: Teknologi yang diciptakan untuk kebaikan, seperti media sosial dan kecerdasan buatan, dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk tujuan jahat.
Ceramah ini guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman para Taruna mengenai tantangan dan ancaman di era digital, serta pentingnya kecerdasan digital dalam menghadapi berbagai ancaman siber. Brigjen Yudha menekankan bahwa kesiapan dan kewaspadaan adalah kunci untuk melindungi diri dan negara dari ancaman yang semakin kompleks di dunia maya.