Select Page

Magelang, 19 Desember 2024 – Gubernur Akademi Militer, Mayjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha, S.E., didampingi Inspektur Akmil Brigjen TNI Arnold Aristoteles Paplapna Ritiauw, Dirjianbang Akmil Brigjen TNI Hari Mulyanto, dan Dirdik Akmil Brigjen TNI Syaepul Mukti Ginanjar, beserta jajaran, melaksanakan kunjungan kerja ke PT Pindad. Kunjungan ini disambut oleh Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM PT Pindad, Kemal Sudiro, di Gedung Direktorat PT Pindad, Bandung. Kunjungan tersebut dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2024 yang lalu.

Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk memahami lebih dalam proses produksi industri pertahanan nasional, khususnya produk alat utama sistem persenjataan (alpalhankam) yang dikembangkan oleh PT Pindad. Selain itu, kunjungan ini menjadi momen penting berupa kerja sama antara Akademi Militer dan PT Pindad dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia dan teknologi pertahanan.

Dalam sambutannya, Direktur Keuangan PT Pindad, Kemal Sudiro, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Gubernur Akmil. Beliau menegaskan komitmen PT Pindad untuk terus berinovasi dalam produksi senjata, munisi, kendaraan tempur, serta berbagai produk industrial lainnya yang mendukung kebutuhan pertahanan nasional. “Kunjungan ini merupakan kehormatan bagi kami, dan kami siap mendukung kebutuhan TNI melalui produk berkualitas yang diakui dunia,” tegas Kemal Sudiro.

Gubernur Akademi Militer mengungkapkan rasa bangga terhadap kemajuan PT Pindad sebagai pionir industri pertahanan nasional. “Kami sangat terkesan dengan inovasi Pindad dalam menciptakan produk alpalhankam yang luar biasa. Kami berharap dapat memperkenalkan taruna Akademi Militer kepada teknologi pertahanan yang dikembangkan oleh anak bangsa,” lanjut Mayjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha.

Kunjungan diakhiri dengan peninjauan fasilitas produksi PT Pindad, termasuk sesi uji coba kendaraan operasional Ranops Maung MV3 dan pistol G2. Melalui kunjungan ini, hubungan strategis antara Akademi Militer dan PT Pindad semakin erat dalam mendukung kemandirian industri pertahanan Republik Indonesia.