Akademi Militer – Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Mulyono menutup pendidikan dan mewisuda 225 orang Taruna Taruni Tingkat IV/Sermatutar TP 2018, yang terdiri dari 213 Taruna dan 12 Taruni Akademi Militer. Upacara Penutupan Pendidikan dan Wisuda Sarjana Taruna/Taruni Akmil tersebut, dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Juli 2018 bertempat di Gedung Moch Lily Rochli, Akmil Magelang. Pada acara tersebut, 40 Taruna Taruni menyandang predikat Cumlaude, terdiri 37 Taruna dan 3 Taruni. Untuk penghargaan tertinggi Taruna, yaitu “Adhi Makayasa” diraih oleh Sermatutar Rovi Ardya Prawira, Nomor Akademi 2014.007, Program Studi Manajemen Pertahanan, dengan nilai akumulatif 84.9545, asal sekolah SMA Taruna Nusantara Magelang, jabatan Denmenkorpstar dan penghargaan tertinggi Taruni, berupa “Anindya Wiratama” diraih Sermatutar Dhian Kurnia Fitri, Nomor Akademi 2014.221, Program Studi Administrasi Pertahanan, dengan nilai akumulatif 84.6145, asal sekolah SMA Taruna Nusantara Magelang, jabatan Danki Korpstar. Selasa (10/07/2018),
Dalam sambutannya Kasad mengatakan bahwa “berakhirnya masa pendidikan di Akademi Militer, merupakan awal dari rangkaian panjang penugasan dan pengabdian yang sesungguhnya, sebagai perwira TNI AD yang profesional dan dicintai rakyat,” kata KSAD Jenderal TNI Mulyono.
Setelah para Taruna/Taruni Tingkat IV melaksanakan Penutupan Pendidikan dan Wisuda Sarjana, untuk selanjutnya melaksanakan Prasetya Perwira di Istana Negara Jakarta pada hari Kamis, 19 Juli 2018 yang dipimpin langsung Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer, Para Taruna/Taruni akan menyandang status sebagai Perwira Remaja TNI AD berpangkat Letnan Dua sesuai dengan Korps masing-masing yang memiliki kemampuan dasar jabatan golongan VIII setingkat Komandan Peleton dan memiIiki kuaIifikasi Akademik Program Diploma IV Pertahanan dengan gelar Sarjana Terapan Pertahanan (S.T.Han).
Lebih lanjut Kasad berharap, semua lulusan Akmil bisa menjaga idealisme positif yang selama ini ditanamkan di lembaga pendidikan. Idealisme itu harus terus dibawa dan dipelihara di medan tugas dan pengabdian kalian sebagai prajurit. Kalian harus memegang teguh prinsip bahwa lulusan Akmil bukanlah akademisi yang dipersenjatai tetapi prajurit profesional yang dibekali kemampuan akademis.
Kasad menekankan agar para calon-calon Perwira lulusan Akmil ini benar-benar mengedepankan kemampuan profesional kemiliteran, sambil memelihara dan meningkatkan kualitas intelektualnya sesuai tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadilah prajurit yang profesional, prajurit yang disiplin, jago perang, jago tembak, jago bela diri dan memiliki fisik yang prima. Disiplin adalah karakter utama seorang prajurit yang harus melekat dan didasarkan pada norma-norma keprajuritan yang terkandung dalam Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI serta kode etik perwira: “Budhi Bakti Wira Utama.”
Kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain supaya mau mengikuti apa yang diinginkan oleh pemimpin dalam rangka mencapai tujuan bersama. Pemimpin yang memiliki integritas adalah pemimpin yang konsisten antara perkataan dan perbuatan, sehingga senantiasa menjadi sumber inspirasi dan suri tauladan bagi anak buah. Sedangkan pemimpin yang berkarakter adalah pemimpin yang memiliki kredibilitas,kejujuran,kebijaksanaan dan pengorbanan serta selalu mengutamakan kepentingan negara di atas segala-galanya. Karena pada hakikatnya “ kekuatan seorang pemimpin terletak dalam diri prajuritnya”. Pegang teguh prinsip itu Tegas Jenderal TNI Mulyono.
AUTENTIKASI
PENHUMAS AKMIL