by Penhumas Akmil | Jun 26, 2024 | Berita
Magelang, 24 Juni 2024 — Direktur Pendidikan Akademi Militer, Brigjen TNI I Made Suryawan, S.Sos., mendampingi ceramah pembekalan yang disampaikan oleh Danpussansiad, Brigjen TNI Yudha Fitri. Acara ini dihadiri oleh 417 Taruna Akademi Militer Tingkat IV/Sermatutar Tahun Pelajaran 2023/2024 dan bertempat di Gedung Moch Lily Rochli, Akademi Militer Magelang.
Brigjen TNI Yudha Fitri dalam ceramahnya mengangkat tema penting mengenai kebijakan penggunaan media elektronik dan sosial serta tolok ukur kecerdasan digital. Beliau menjelaskan bahwa ancaman siber dapat berdampak luas, mulai dari individu hingga negara, mengingat perkembangan teknologi yang cepat dan dunia maya yang terus berkembang pesat dengan teknologi baru yang bermunculan setiap saat.
Brigjen Yudha menyoroti beberapa poin krusial terkait ancaman siber:
- Anonimitas: Pelaku kejahatan siber dapat dengan mudah menyembunyikan identitas mereka di dunia maya, sehingga sulit untuk dilacak dan diadili.
- Kurangnya Kesadaran: Banyak orang kurang memiliki kesadaran tentang ancaman siber dan tidak mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri mereka.
- Globalisasi: Ancaman siber tidak mengenal batas negara, sehingga dapat dengan mudah menyebar ke seluruh dunia.
- Ekosistem Ancaman yang Kompleks: Pelaku kejahatan siber sering bekerja sama dalam kelompok terorganisir dan menggunakan berbagai metode canggih.
- Biaya Pertahanan yang Tinggi: Melindungi sistem dan data dari serangan siber membutuhkan investasi besar yang tidak selalu efektif.
- Dampak Psikologis: Serangan siber dapat menimbulkan ketakutan, ketidakpercayaan, dan ketidakstabilan sosial.
- Kekurangan Sumber Daya: Banyak negara dan individu tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengatasi ancaman siber secara efektif.
- Penggunaan Teknologi untuk Tujuan Jahat: Teknologi yang diciptakan untuk kebaikan, seperti media sosial dan kecerdasan buatan, dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk tujuan jahat.
Ceramah ini guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman para Taruna mengenai tantangan dan ancaman di era digital, serta pentingnya kecerdasan digital dalam menghadapi berbagai ancaman siber. Brigjen Yudha menekankan bahwa kesiapan dan kewaspadaan adalah kunci untuk melindungi diri dan negara dari ancaman yang semakin kompleks di dunia maya.
by Penhumas Akmil | Jun 26, 2024 | Berita
Magelang, 24 Juni 2024 – Danyontar Tingkat IV/Wreda Mentar Akademi Militer, Letkol Inf Mohammad Nashir, yang mewakili Gubernur Akademi Militer, hadir dan membuka acara ceramah pembekalan yang disampaikan oleh Danyonif Para Raider 330/Tri Dharma/17/1 Kostrad, Letkol Inf Dedy Pungky Irawanto, S.I.P., M.I.Pol. Acara yang dihadiri oleh 417 Taruna Akmil tingkat IV/Sermatutar TP 2023/2024 ini berlangsung di Gedung Moch Lily Rochli Akmil Magelang.
Letkol Inf Dedy Pungky Irawanto mengusung tema “Pengalaman Penugasan Satuan di Daerah Operasi Perbatasan RI – PNG”, di mana beliau berbagi pengalaman dan strategi selama menjalankan tugas operasi pengamanan perbatasan RI – PNG. Beliau menjelaskan bahwa Satgas Pamtas Mobile Yonif 330/Tri Dharma telah melaksanakan tugas mulai 1 Juni 2023 dan akan terus berlangsung hingga ada ketentuan lebih lanjut. Tugas tersebut melibatkan operasi tempur, operasi intelijen, dan operasi teritorial dalam rangka mendukung tugas pokok Komando Sektor Barat.
Dalam ceramahnya, Letkol Inf Dedy Pungky menekankan filosofi Kostrad dengan sesanti, “Menghadirkan Rasa Aman dan Damai, Membangun Peradaban serta Mewujudkan Kesejahteraan di Tanah Papua”. Beliau juga membagikan petuah bijak kepada para Taruna, “Jika strategimu tidak jalan, maka ganti strategimu, tapi jangan ganti sasarannya. Memiliki rencana itu penting, namun eksekusi jauh lebih penting.”
Letkol Inf Dedy Pungky juga mengingatkan para Taruna akan pentingnya mengenali diri sendiri dan musuh, serta menjadi perwira yang matang secara mental, sehat fisik, cerdas, berkarakter, dan berintegritas. “Kenali dirimu, kenali musuhmu, seribu pertempuran, seribu kemenangan,” ujarnya. Beliau juga menggambarkan peran seorang perwira yang multi peran sebagai komandan, pemimpin, orang tua, pelatih, rekan kerja, dan teman.
Beliau menutup dengan pesan inspiratif tentang kepemimpinan, “Berhasil mengalahkan dirimu menjadikanmu dewasa, berhasil mengalahkan orang lain menjadikanmu pemenang, tapi memberhasilkan orang lainlah yang menjadikanmu pemimpin.” Tantangan kepemimpinan menurutnya, adalah menjadi tangguh namun tidak kasar, ramah namun tidak lemah, bijaksana namun tidak malas, rendah hati namun tidak segan, berbangga namun tidak arogan, serta memiliki selera humor tanpa kebodohan.
Para Taruna Akmil tingkat IV/Sermatutar TP 2023/2024 akan melaksanakan Wisuda Sarjana dan Penutupan Pendidikan pada 4 dan 5 Juli 2024. Kemudian, mereka akan mengikuti Prasetya Perwira di Istana Negara Jakarta, menandai puncak perjalanan mereka sebelum terjun ke medan tugas sebagai perwira muda TNI AD. Acara ini diharapkan dapat memotivasi dan mempersiapkan para Taruna untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan profesionalisme dan dedikasi tinggi.
by Penhumas Akmil | Jun 26, 2024 | Berita
Magelang, 25 Juni 2024 – Direktur Hukum Angkatan Darat (Dirkumad), Brigjen TNI Aloysius Agung Widi Wandono, S.H., M.H. memberikan ceramah pembekalan kepada 417 Taruna Akademi Militer Tingkat IV/Sermatutar Tahun Pelajaran 2023/2024, bertempat di Gedung Moch Lily Rochli, Akademi Militer Magelang.
Dalam ceramahnya, Brigjen TNI Aloysius Agung Widi Wandono menyampaikan perkembangan hukum hak asasi manusia (HAM) dan hukum humaniter. Beliau menjelaskan bahwa hukum humaniter merupakan cabang hukum internasional yang memberikan perlindungan kepada individu selama terjadinya konflik bersenjata. Sementara itu, hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang bersifat kodrati dan bukan pemberian manusia atau negara.
“Bangsa Indonesia menghormati keberadaan hak asasi manusia (HAM) dan menghargai setiap upaya untuk menjabarkan dan mengatur HAM sesuai dengan sistem nilai dan pandangan hidup masing-masing,” tegas Brigjen TNI Aloysius. Beliau juga mengutip Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, yang menyatakan bahwa HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, serta setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Lebih lanjut, Brigjen TNI Aloysius menegaskan bahwa hak-hak dasar seperti hak untuk hidup, hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, serta hak memperoleh keadilan adalah hak-hak yang tidak terbatas, namun dibatasi oleh kewajiban dasar manusia untuk menghormati HAM orang lain, patuh pada peraturan, dan turut serta dalam usaha pembelaan negara.
Beliau juga menekankan pentingnya tanggung jawab komandan dalam mencegah dan menindak pelanggaran hukum perang. “Apabila terjadi pelanggaran hukum perang, tidak hanya prajurit yang melanggar yang akan dikenakan hukuman, tetapi komandan dari prajurit tersebut juga dapat dikenakan hukuman apabila terbukti ada hubungan atasan-bawahan dalam kasus tersebut, dan komandan mengetahui atau seharusnya mengetahui adanya tindakan kejahatan tetapi membiarkannya,” jelas Brigjen TNI Aloysius.
Ceramah pembekalan ini guna menambah cakrawala, wawasan dan pemahaman para Taruna Tingkat IV mengenai pentingnya hukum HAM dan hukum humaniter, serta tanggung jawab yang melekat pada setiap individu, terutama dalam konteks militer.
by Penhumas Akmil | Jun 26, 2024 | Berita
Magelang, 24 Juni 2024 – Dalam upaya menambah wawasan dan pembekalan kepada para Taruna Akademi Militer tingkat IV/Sermatutar Tahun Ajaran 2023/2024, Danyontar Tingkat IV/Wreda Mentar Akademi Militer, Letkol Inf Mohammad Nashir, yang mewakili Gubernur Akademi Militer, menghadiri dan membuka acara ceramah pembekalan yang disampaikan oleh Danyonif Mekanis 411/Pandawa/6/2 Kostrad, Letkol Inf Subandi, S.E., M.I.P. Acara ini diikuti oleh 417 Taruna Akmil tingkat IV/Sermatutar TP 2023/2024 dan bertempat di Gedung Moch Lily Rochli Akmil Magelang.
Dalam ceramahnya, Letkol Inf Subandi mengangkat tema “Pengalaman Penugasan Satuan di Daerah Operasi RI-PNG”. Beliau memberikan penekanan pentingnya perencanaan dan persiapan yang detail serta teliti dalam operasi, termasuk memahami kondisi cuaca, medan, kebiasaan musuh dan potensi kerawanan. Beliau menyoroti pentingnya disiplin tempur, seperti tidak mengabaikan kerawanan musuh, bergerak dengan taktik yang tepat, serta menjaga jejak dan keamanan senjata.
Letkol Inf Subandi juga membahas naluri tempur, menggarisbawahi pentingnya menilai medan dengan cermat, mengantisipasi tipu daya musuh, dan memperkirakan arah datangnya serangan. Beliau mengingatkan kesalahan yang sering berulang ulang seperti yang terjadi di daerah Nduga, Papua, harus dihindari melalui evaluasi dan penyesuaian strategi.
Letkol Inf Subandi juga membagikan pengalaman Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 411/Pandawa dalam melaksanakan tugas di wilayah Nduga Bawah, Provinsi Papua Pegunungan. “Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 411/Pandawa berhasil melaksanakan tugas pokok dengan optimal di wilayah tersebut,” tegasnya, memberikan contoh nyata keberhasilan yang dapat dijadikan acuan oleh para Taruna.
Ceramah ini memberikan pandangan luas dan mendalam bagi para Taruna, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan tugas di lapangan dengan lebih baik. Acara ini diharapkan mampu memotivasi para Taruna untuk mengembangkan profesionalisme, kedisiplinan, dan naluri tempur yang kuat.
by Penhumas Akmil | Jun 26, 2024 | Berita
Magelang, 25 Juni 2024 – Irjenad Inspektur Jenderal Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Erwin Djatniko, S.Sos., M.M., menyampaikan ceramah pembekalan kepada 417 Taruna Akademi Militer Tingkat IV/Sermatutar Tahun Pelajaran 2023/2024. Acara tersebut berlangsung di Gedung Moch Lily Rochli, Akademi Militer Magelang.
Dalam ceramahnya, Letnan Jenderal TNI Erwin Djatniko mengangkat tema “Pengenalan Anti Korupsi: Taruna Akmil Tk. IV Calon Pemimpin Masa Depan Sebagai Agen Perubahan dalam Gerakan Anti Korupsi di Lingkungan TNI AD”. Tujuan dari ceramah ini adalah untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada para taruna mengenai definisi, bentuk, penyebab dan dampak dari korupsi, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam memerangi korupsi di lingkungan TNI AD.
Faktor Penyebab Korupsi dalam paparannya, Letnan Jenderal TNI Erwin Djatniko menyebutkan beberapa faktor penyebab korupsi, antara lain:
- Rendahnya keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Kurangnya integritas dan moralitas
- Hedonisme atau gaya hidup mewah
- Kepemimpinan yang buruk
- Kesempatan atau peluang untuk melakukan korupsi
- Budaya korupsi di lingkungan kerja
- Kebutuhan ekonomi
- Kurangnya sanksi yang tegas
- Kurangnya pendidikan dan pelatihan anti korupsi
- Pengaruh dari lingkungan luar
Beliau menekankan bahwa korupsi memiliki dampak yang merusak, negara akan hancur dan cita-cita mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera tidak akan tercapai. Di lingkungan TNI AD, korupsi akan merusak profesionalisme, reputasi, dan karir prajurit.
Sebaliknya, jika korupsi berhasil dihilangkan, maka ketahanan nasional yang tangguh dapat tercapai. Masyarakat akan hidup dalam keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan. Tugas TNI AD akan terlaksana dengan baik, profesionalisme prajurit akan terwujud, dan kesejahteraan prajurit serta keluarganya akan meningkat.
Letnan Jenderal TNI Erwin Djatniko berharap para taruna dapat meningkatkan iman dan taqwa serta kesadaran dan pemahaman akan takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mereka juga diharapkan dapat bertindak dan bersikap berdasarkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI, serta mengamalkan 11 Azas Kepemimpinan dalam kehidupan sehari-hari. Komitmen terhadap kode etik dan disiplin militer sangat ditekankan, termasuk keberanian untuk menolak dan melawan korupsi, serta membangun budaya anti korupsi.
“Jadilah perwira yang berakhlak mulia dan profesional,” pesan Letnan Jenderal TNI Erwin Djatniko. Beliau berharap agar para taruna menjadi perwira yang berkarakter, berjiwa Pancasila, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, dan anti korupsi.