Select Page


Akademi Militer – Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Tentara Nasional Indonesia (TNI) digelar di Lapangan Pancasila Akademi Militer pada hari ini Jum’at pukul 07.00 WIB, bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Wakil Gubernur Akademi Militer, Brigadir Jenderal TNI Wirana Prasetya Budi, S.E., dan bertindak sebagai Komandan Upacara (Danup) Letnan Kolonel Inf Richard M. Butar Butar dari Kesatuan Akademi TNI yang dihadiri oleh seluruh organik Akademi Militer, baik Militer maupun PNS. Tema yang diusung dalam HUT ke-73 TNI tahun 2018 kali ini yaitu “Profesionalisme TNI Untuk Rakyat”. Tema singkat namun padat ini mengandung makna, bahwa TNI yang senantiasa ditingkatkan profesionalisme-nya melalui berbagai pendidikan, latihan, persenjataan, alutsista serta dipenuhi kesejahteraannya oleh negara, adalah semata-mata untuk seluruh rakyat Indonesia. Profesionalisme TNI diwujudkan dalam pelaksanaan operasi dan kegiatan-kegiatan serta latihan TNI dalam rangka menjalankan tugas pokok, yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari segala macam ancaman dan gangguan. Jum’at (05/10/2018).
Pada peringatan ke-73 Hari TNI Tahun 2018 kali ini, dilaksanakan secara serentak dari sabang sampai merauke secara sederhana namun khidmat.
Pada awal amanat tertulis Panglima TNI yang dibacakan oleh Irup, mengajak untuk sejenak memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar meringankan beban yang menimpa saudara-saudara kita di Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong. Demikian pula beban yang masih diderita saudara-saudara kita di Lombok, semoga kekuatan dan ketabahan menyertai saudara-saudara kita dalam upaya memulihkan kembali kondisi sebagaimana sedia kala. Semoga pula apa yang telah kita lakukan bersama, baik dalam bentuk bantuan secara fisik maupun dukungan doa, dapat meringankan musibah dan mempercepat upaya pemulihan tersebut.
Selain hal tersebut,  sebagai alat negara tugas TNI tidak lepas dari berbagai tantangan saat ini maupun di masa depan yang semakin kompleks. Perkembangan politik, ekonomi dan teknologi global, telah menciptakan ruang atau dimensi dan metode peperangan baru. Krisis ekonomi yang diikuti dengan ketegangan percaturan politik global, membawa ketidakpastian dan kekhawatiran dalam menjangka prospek masa depan. Kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, juga membawa dampak disruptif di bidang informatika, siber, komunikasi, transportasi, biomolekular, militer, ruang angkasa, dan lain sebagainya. Ketidakpastian akibat krisis ekonomi, politk dan kepemimpinan global yang
dikatalisasi oleh disrupsi teknologi, membawa perang tidak lagi terbatas (Restricted War) dalam suatu batas teritorial. perang telah menjadi tidak terbatas (Unrestricted War) masuk ke berbagai dimensi, seperti perang ekonomi, perang dagang, perang hukum, perang siber, perang opini dan bahkan akhir-akhir ini kita menyaksikan adanya perang mata uang di berbagai negara. era perang kinetik bergeser ke arah perang digital, non-letal tapi tetap menimbulkan dampak sangat merugikan bagi kehidupan masyarakat bernegara. konsep-konsep inipun mengaburkan filosofi perang konvensional, selain melahirkan dimensi-dimensi ruang palagan baru, juga menggeser dimensi waktu, karena perang-perang tersebut terjadi di masa damai.
Sedangkan dalam tugas-tugas selain perang, TNI juga terlibat dalam pengamanan Pemilu. TNI berkomitmen untuk terus menjaga netralitas, dalam pelaksanaan pemilu tahun 2019. Kesuksesan pengamanan Pilkada 2017 dan 2018 menjadi batu pijakan dalam pengamanan pemilihan Legislatif dan pemilihan Presiden tahun 2019. Salah satu kuncinya adalah tekad TNI untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjadi benteng bagi keutuhan NKRI.
Pada kesempatan upacara tersebut, juga dilaksanakan penganugerahan Tanda Kehormatan Negara dari Presiden Republik Indonesia kepada tiga personel perwakilan, yaitu : Kapten Cba Suharna (AD)  berupa Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun, Serda Subroto (AL) berupa Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun dan Serda Andre Dwi Riyanto (AU) beruapa Satya Lencana Kesetiaan VIII Tahun.

AUTENTIKASI

PENHUMAS AKMIL