GUBERNUR AKMIL BERI PENGARAHAN KEPADA PARA TARUNA DAN TARUNI AKMIL
Akademi Militer. Bertempat di Gedung AH. Nasution Akademi Militer, Gubernur Akmil Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono memberikan pengarahan kepada 747 orang Taruna dan Taruni Akmil. Pengarahan tersebut diikuti oleh Taruna Tingkat II yang terdiri dari 230 Taruna dan 20 Taruni, Taruna Tingkat III terdiri dari 256 Taruna dan 15 Taruni dan Taruna Tingkat IV terdiri dari 214 Taruna dan 12 Taruni. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB, dihadiri oleh Wakil Gubernur Akmil Brigadir Jenderal TNI Wirana Prasetya Budi, S.E., para Pejabat Distribusi Akmil, para Guru Militer, para Dosen dan para Pengasuh Resimen Taruna (Mentar) Akmil. Kamis (04/01/2018).
Mengawali pengarahannya, Gubernur Akmil menampilkan profil dari mulai awal masuk atau daftar menjadi Calon Taruna (Catar), masuk dalam kehidupan Taruna sampai dengan lulus dilantik menjadi Letnan Dua (Letda) dan perjalanan karier dari mulai Perwira Pertama (Pama), Perwira Menengah (Pamen) sampai dengan saat ini menjadi Perwira Tinggi (Pati) berpangkat Bintang Dua (Mayor Jenderal) sebagai Gubernur Akmil. Hal ini dimaksudkan agar para Taruna dan Taruni dapat mengambil hikmahnya dan meneladani perjalanan karier Gubernur Akmil, Mayjen TNI Eko Margiyono selama mengabdi dalam dunia Militer.
“Berdasarkan Undang-Undang No 12 tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi (Dikti) terdiri dari beberapa jenis yaitu, pendidikan akademik, pendidikan vokasi dan pendidikan profesi, Akmil termasuk program pendidikan vokasi,semua akademi adalah pendidikan vokasi, lama pendidikan selama empat tahun sama dengan Diploma Empat dan gelar yang digunakan adalah sarjana terapan. Pengertian pendidikan vokasi, pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan”, jelas Gubernur Akmil.
Dua sistem pendidikan di Akmil, yang pertama berbasis Dikti menggunakan SKS untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan(S.T.HAN) pendidikan berbasis Dikti : memilih salah satu prodi terdapat 5 (lima) prodi manajemen pertahanan, prodi Tehnik elektro pertahanan, prodi Tehnik mesin pertahanan, prodi Tehnik sipil pertahanan dan prodi Administrasi pertahanan serta membuat laporan tugas akhir penilaian akhir berdasarkan IPK dapat melanjutkan program pasca sarjana.
Yang kedua berbasis pendidikan TNI mengunakan tri pola dasar untuk mendapatkan pangkat letnan dua.Memilih salah satu kecabangan terdapat beberapa kelompok kecabangan diantaranya satuan tempur, satuan bantuan tempur dan satuan bantuan administrasi. Penilaian dan penghargaan dilaksanakan pertahun, Tanggon kosala, Ati tanggap, Dira trengginas dan Tri sakti wiratama. Ujian perwira adalah menguji kompetensi calon perwira sesuai dengan kecabangan.Penerapan ke dua sistim pendidikan tersebut agar terwujudnya akademi militer sebagaicenter of excellence yang mampu menghasilkan Perwira TNI Angkatan Darat yang berkarakter,berwawasan kebangsaan, profesional dan dicintai rakyat.